Selasa, 05 Juni 2018

Arti sampurasun

Sampurasun, Lebih Dari Sekedar Sapaan Biasa



 

Sampurasun” ialah sapaan yang biasanya sangat akrab di telinga orang Sunda pada umumnya. Jika seseorang mengucapkan sampurasun maka akan dijawab dengan kata Rampes yang kemudian (umumnya) disertai ucapan Mugia Rahayu Sagung Dumadi. Hal tersebut menjadikan kata sampurasun dan rampes, dua hal yang tak terpisahkan.

Seperti yang sudah diketahui bahwa dalam setiap tingkah laku dan pola pikir masyarakat Sunda memiliki filosofis dan makna cukup mendalam. Begitu juga dengan sampurasun, lebih dari sekedar sapaan yang menghiasi acara pidato ataupun berbagai acara lainnya sampurasun tak pernah absen diucapkan tokoh-tokoh Sunda setelah salam. Seperti terselip pesan dan amanat yang baik bagi masyarakat Sunda maupun bagi khalayak umum.

Lantas seperti apakah makna Sampurasun?

Sampurasun, dari literatur sejarah sunda berasal dari kata sampura atau hampura yang memiliki makna “permohonan maaf” atau “Saya mohon dimaafkan”. Sedangkan “Rampes” adalah jawabannya, yang memiliki arti “dimaafkan”. Kemudian disusul ucapan “Mugia rahayu sagung dumadi” yang memiliki arti semoga selamat sejahtera semua.

Jadi, wasiat dari frasa “sampurasun-rampes” bukan hanya sekadar sapaan. Melainkan sebuah cermin bagi kita semua untuk bisa saling maaf-memaafkan dengan segala kerendahan hati. Sebuah frasa yang mengajarkan arti sejati welas-asih. Melintasi semua keyakinan, agama dan kebudayaan yang ada di muka bumi.

Adapun pengertian lain Sampurasun diambil dari kata “sampura ning ingsun” yang artinya sempurnakan diri Anda. Hal ini tentu makna positif dari sapaan khas Sunda yang bisa menjadi pengingat akan kebaikan yang juga bisa bermanfaat bagi orang yang berasal dari suku lain.


sumber foto: sebandung

Dalam adab dan tata-kramanya, ketika ucapan "sampurasun" disebutkan atau dikatakan harus disertai dengan merapatkan kedua telapak tangan sambil menghadap kepada orang yang disapa.

Jika secara umum yang disapa usianya lebih tua, menghaturkan sikap sembah dengan merapatkan kedua tangan di depan wajah sambil menundukan kepala. Sedangkan jika yang disapa usianya lebih muda maka caranya ialah merapatkan kedua telapak tangan di depan dada sambil menunduk sebagai sikap saling menghargai.

***

Sampurasun merupakan satu adat atau kebiasaan yang diturunkan oleh nenek moyang suku Sunda yang hingga kini masih digunakan. Tidak ada salahnya generasi muda untuk terus memperkenalkan budaya keadiluhungan adat sunda. Karena Seperti yang sudah banyak diketahui, adat Sunda ini mewarisi pandangan hidup dari nenek moyangnya yang menjunjung tinggi kearifan lokal dan tidak bertentangan dengan ajaran agama, terutama agama Islam.

dilansir dari sebandung.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar