Jumat, 26 Mei 2017

MISTERI KISAH KELAHIRAN PANDAWA KORAWA KRISNA DAN DRONA

MISTERI KISAH KELAHIRAN PANDAWA KORAWA KRISNA DAN DRONA

Kisah Wayang legendaris Mahabharata  adalah kisah epik mengenai babad perang keluarga besar bharata yang terkenal sampai saat ini. Tentunya pembaca masih ingat dengan kisah kesaktian Krisna, Arjuna sampai kesaktian tanpa tanding dari Sang Bisma. Belum lagi tingkah licik sengkuni alias Drona. Ada Hal menarik yang jarang dikisahkan para dalang wayang yaitu misteri kisah kelahiran pandawa, Korawa Krisna dan Drona yang memiliki keunikan dan termasuk kelahiran yang fenomenal bila dikaitkan dengan jaman sekarang. Sepertinya ada misteri perlambang dibalik simbol-simbol cerita yang ada dalam kisah-kisah pewayangan yan kita dengar dan baca.
Kisah Mahabharata adalah sebuah karya sastra kuno yang ditulis oleh Bhagawan Wyasa (Byasa) atau Vyasa dari India. Bhagawan Wyasa selain sebagai penulis epos Mahabharata, dikatakan juga penyusun kitab-kitab suci Weda, Wedanta, dan Purana. Para ahli juga menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang mendasar antara sumber-sumber kitab suci Weda dan materi epos Mahabharata. Kisah Mahabharata ditulis dari tahun 400 SM sampai 400 M. Kata wyasa artinya ‘penyusun’ atau ‘pengatur’. Dari arti ini maka mungkin penyusun-pencipta atau pengarang-penyair pada jaman dahulu disebut wyasa. Penambahan kata bhagawan adalah sebagai penghormatan atas keahliannya. Dalam kitab-kitab suci Purana dikenal adanya wyasa yang berjumlah 28 orang. Jadi pertanyaanny adalah apakah Begawan Wyasa ini satu orang atau sekumpulan orang pujangga?
Kisah Legendaris Perang Besar Mahabharata
Sebenarnya Mahabharata pada dasarnya merupakan perang saudara antara keluarga besar Bharata. Yaitu Keluarga Pandawa dan Korawa. Mahabharata menceritakan kisah para Pandawa dan saudara sepupu mereka yang seratus, Korawa. Dalam epos ini diceritakan beberapa nama dengan karakter istimewa. Jujur saja penulis sangat tertarik dengan beberapa tokohnya yaitu Karna, Pandawa, Korawa, Drona dan Kreshna. Sebelumnya ada satu toko fenomenal dalam kisah pewayangan mahabharata dan ada juga dalam kisah Ramayana yaitu Tokoh Sakti Begawan Parasurama, Sang Maha Guru dari Bisma, Karna dan Drona. Silahkan Baca dalam Legenda Parasurama, Kisah Ramabargawa Di ramayana Dan Mahabharata .

Kelahiran Karna dan Pandawa Lima
Karna adalah putra Kunti. Kunti seorang putri yang dianugerahi sebuah ilmu kesaktian bernama Adityahredaya, semacam mantra untuk memanggil dewa dan bisa mendapat anugerah putra darinya. Ketika Kunti mencoba mantra tersebut sambil memandang matahari terbit maka Dewa Surya pun muncul dan siap memberinya seorang putra. Dengan sabda sang Dewa, Kunti pun mengandung dan Surya juga membantunya segera melahirkan bayi tersebut. Namun untuk menjaga nama baik negaranya, Kunti yang melahirkan sebelum menikah terpaksa membuang “putra Surya” yang ia beri nama Karna di sungai Aswa dalam sebuah keranjang. Bayi yang terbawa arus tersebut ditemukan oleh Adirata yang bekerja sebagai kusir kereta di Kerajaan Kuru (Hastinapura).
Pandu yang mendapat kutukan dari seorang Rhesi tidak bisa memberikan keturunan. Pandu dan Kunti pun sepakat menggunakan Adityahredaya untuk memanggil para Dewata agar mendapatkan karunia berupa putra dari mereka. Dari Dewa Dharma lahir Yudhistira, dari Dewa Vayu (Bayu) lahir Bhimasena, dari Indradewa, lahir Arjuna. Lalu sepasang anak kembar Nakula dan Sadewa lahir sebagai anugerah Sang Dewa Kembar, Dewa Ashwin melalui Madri, istri Pandu yang lain.
Kelahiran tokoh-tokoh ini tidak melalui pembuahan (persatuan sperma dan ovum) secara alami, melainkan dengan bantuan Dewata. Kisah ini seperti kisah kelahiran Nabi ‘Isa as., putra Maryam (Maria) yang mengandung dan melahirkan ‘Isa as. tanpa melalui pembuahan alami. Kisah Karna yang terpaksa dibuang/ dilarung di sungai dalam sebuah keranjang dan kemudian bayi Karna ini ditemukan dan diasuh oleh kusir kereta Kerajaan Hastinapura (yang nantinya Kunti akan menjadi permaisuri Kerajaan Hastinapura sehingga Karna dapat bertemu dengan ibunya).

Kelahiran Korawa
Gandari, istri Dretarastra, menginginkan putra dan Gandari memohon kepada Byasa (pertapa sakti), dan permohonannya lalu dikabulkan. Namun Gandari hanya melahirkan segumpal daging. Byasa kemudian memotong-motong daging tersebut menjadi seratus bagian dan memasukkannya ke dalam guci, yang kemudian ditanam ke dalam tanah selama satu tahun. Setelah satu tahun, guci tersebut dibuka kembali dan dari dalam setiap guci, munculah bayi laki-laki (Duryodana, Dursasana, dan saudara Korawa lainnya).
Kelahiran para Korawa adalah melalui metoda “tissue culture” (kultur jaringan). Hal ini mirip dengan teori yang pernah muncul tentang ibu Hawa yang lahir dari tulang rusuk Nabi Adam as.

Kelahiran Drona
Drona dari kasta brahmana (kaum pendeta Hindu). Drona berkembang bukan di dalam rahim, namun di luar tubuh manusia, yakni dalam Droon (tong atau guci). Dikisahkan pendeta Bharadwaja dikuasai nafsu ketika melihat bidadari yang sangat cantik mandi saat sang pendeta melakukan penyucian diri di sungai Gangga. Maninya ia tampung dalam sebuah pot yang disebut drona, dan dari cairan tersebut Drona lahir. Menjijikan sekali.
Drona yang bangga dengan kelahirannya dari Bharadwaja dan tanpa pernah berada di dalam rahim adalah hakekatnya kelahiran dengan metoda bayi tabung. Inilah Fenomena misteri tentang Drona yang memunculkan teori manusia hasil bayi tabung pertama?.

Kelahiran Sri Kresna
Kresna terlahir sebagai putra kedelapan Basudewa dan Dewaki.
Sebuah ramalan menyatakan bahwa Raja Kangsa, kakak sepupu Dewaki, akan mati di tangan salah satu putra Dewaki. Karena mencemaskan nasibnya, ia mencoba membunuh Dewaki, namun Basudewa mencegahnya. Basudewa menyatakan bahwa mereka bersedia dikurung dan berjanji akan menyerahkan setiap putra mereka yang baru lahir untuk dibunuh. Kangsa membunuh 6 orang anak Dewaki, kakak-kakak Krisna, begitu mereka lahir ke dunia karena khawatir kekuasaannya terancam. Dewaki kehilangan putra ketujuhnya, dan kemudian lahir Kreshna. Karena hidup Kreshna terancam bahaya, maka ia diselundupkan keluar penjara oleh ayahnya dan dititipkan pada sahabatnya di wilayah lain.
Kresna juga lahir tanpa hubungan seksual, melainkan melalui “transmisi mental” dari pikiran Basudewa ke rahim Dewaki, dan Kreshna adalah titisan Dewa Wisnu.
Ada satu kemiripan mengenai Kisah kehidupan Kreshna yang mirip dengan kisah beberapa Nabi, antara lain kisah masa Nabi Ibrahim as., Musa as. dan ‘Isa as. Kisah Nabi Ibrahim as. dimana Raja Namrud membunuh semua bayi yang dilahirkan pada masanya karena ramalan bahwa seorang bayi akan dilahirkan disana dan akan merampas takhtanya, dan demi keselamatannya Ibrahim kecil terpaksa diasingkan/ dibesarkan ibunya di sebuah gua. Kisah Nabi Musa as. dimana juga karena sebuah ramalan, Fir’aun membunuh semua anak laki-laki yang lahir dikerajaannya yang khawatir kekuasaannya terancam. Seperti juga halnya Nabi Musa as., Kreshna mempunyai kekuatan membelah laut, yaitu ketika Kreshna menyelamatkan adiknya Subadra yang dilempar kelaut. Kisah nabi ‘Isa as. yang lahir tanpa pembuahan alami. Wallahu’alam. Dalam Wayang Purwa di Jawa ada kisah para punakawan yang membantu dlam perang Mahabharata seperti Petruk, Gareng dll. Bagi yang tertarik silahkan baca dalam Sejarah panakawan Pewayangan .

Demikianlah beberapa kisah kelahiran fenomenal pandawa korawa, krisna, karna dan drona. Sebuah kisah yang sulit diterima kal bila kita mendengar kisahnya satu abad yang lalu tapi bukan hal yang mustahil bila kita mendengarnya di abad ini. Berbagai macam kelahiran mulai dari tingginya spiritual, berkah, teknologi dan juga dari hasil nafsu yangternyata menghasilkan berbagai karakter unggul dan juga tercela.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar